IdleSpeed Control Bermasalah; Idle Speed Control mempunyai peran besar sebagai akuator terhadap sistem EFI yang bertugas dalam mengatur idle RPM bagi mobil karburator. Kamu harus mengetahui kinerjanya yang mengandalkan solenoid valve supaya bisa menutup sekaligus membuka saluran idle karburator pada mobil kesayangan anda. NamaSuzuki Carry memang sudah sangat melegenda di kancah otomotif Tanah Air khususnya di segmen mobil niaga muatan ringan. Eksis lebih dari 45 tahun, Carry banyak digunakan untuk mendukung kegiatan bisnis sehari-hari karena memiliki durabilitas yang tinggi serta mudah dalam perawatan. Sebelum memutuskan untuk membelinya, kalian perlu tahu kekurangan Suzuki Carry generasi terbaru ini. Pada Tutup tutup nah ini ada kabel. Hai ini akan mengalirkan arus listrik ketika kita menghidupkan AC nya ketika selenoid karbu ini mendapatkan arus listrik kerannya itu akan membuka sehingga. hisapan dari manifold tadi akan tersambung ke yang. sebelah bawah selang sebelah bawah Ketika. ketika Aslinya. ï»żSettingIdle Up Ac Mobil. Share. June 26, 2022; Hai ini akan Mengalirkan. mengalirkan arus listrik ketika kita menghidupkan AC nya ketika selenoid karbu ini mendapatkan arus listrik kerannya itu akan membuka sehingga. hisapan dari manifold tadi akan tersambung ke yang. sebelah bawah selang sebelah bawah ketika aslinya tidak dihidupkan Videoini cara lanjutan setting karburator Stasioner Air Fuel Ratio (AFR) screw langsam mobil setelah mengganti repairkit. Urutan harus benar.. karena jika s Dịch VỄ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Cepat, sebutkan mobil apa yang menjadi simbol dari era 80an. Dari yang terpikir, akan selalu terlintas dalam benak berupa mobil sedan dengan bodi kotak. Dan salah satu mobil sedan kotak yang ikonik dan menjadi benchmark bahkan simbol status orang berpunya pada jamannya adalah sebuah Mercedes-Benz sedan medium generasi W124 seperti ini. Bahkan dari bentuknya yang kotak, di Indonesia mobil ini mendapatkan julukan sebagai Mercy keseluruhan Mercy Boxer sama seperti namanya, serba kotak. Desain W124 juga meninggalkan ciri khas desain Mercedes jaman sebelumnya yang memiliki garis identitas berwarna chrome disamping mengikuti Mercedes-Benz S-Class W126. Sebagai gantinya, desainer Mercedes-Benz yang bernama Bruno Sacco memperkenalkan pelindung pintu yang dikenal sebagai Sacco Board yang pertama kali diperkenalkan pada C126 tahun Boxer’ dengan kode bodi W124 ini hadir dalam beberapa tipe. Ada Mercedes Benz W124 200, 230E, 300E, E220, dan E320. Pada W124 E320 ada varian khusus dengan nama E320 Masterpiece, E320 Sportline dan E320 Masterpiece Sportline. Perbedaan antar tipenya tergantung pada mesin yang digunakan serta kelengkapan aksesoris yang dipakai. Untuk kelengkapan standar, tentunya sekelas mobil mewah sudah menganut fitur elektrik umum seperti mobil Jepang dan Eropa sekelas pada umumnya. Mulai tahun 1988 ke atas, mobil ini sudah dilengkapi dengan ABS. Untuk tahun 1991 keatas sudah memakai dual extra fan. Lainnya ada head lamp levelizer, dual zone climate untuk AC, power window, central lock, pengatur headrest belakang dengan tombol didepan sampai indikator eco pada konsumsi yang dijelaskan diatas, Mercedes Benz W124 ini memiliki beberapa pilihan mesin tergantung tipenya. W124 200 memakai mesin Mercedes-Benz 4 silinder 2000cc dan masih memakai karburator. Pada W124 230E memakai mesin Mercedes-Benz 4 silinder 2300cc. Selain itu ada W123 300E yang memakai mesin Mercedes-Benz 6 silinder 3000cc. Pada versi facelift berikutnya, muncul W124 E220 dengan mesin Mercedes-Benz 4 silinder berkapasitas 2200cc. Varian top of the line atau W124 E320 memakai mesin Mercedes-Benz 6 silinder berkapasitas 3200cc. Selain W124 200, semua W124 ini sudah memakai mesin injeksi Bosch Jetronic atau perpaduan sistemmekanis dan elektronik untuk tipe yang huruf E nya ada dibelakang. Untuk tipe dengan huruf E didepan, sistem bahan bakar yang digunakan sudah full injeksi ini pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 1986. Saat itu hanya tersedia W124 dengan tipe 200 dan 300E. Ciri khas varian pertama ini ada pada interior seperti jok dan doortrimnya yang memakai bahan fabric tidak seperti penerusnya yang memakai kulit sintetis. Pada tahun 1987, Mercedes-Benz menambahkan kursi elektik dan wiper dilampu utamanya pada W124 320E dengan transmisi otomatis. W124 200 ini muncul sampai tahun 1989 saja sementara 300E muncul sampai tahun 1992. Pada tahun 1989, muncul facelift dimana perbedaan mendasar antara versi facelift dengan sebelumnya ada pada side mould dan warna two tone. Disini mulai muncul tipe W124 230E yang muncul sampai tahun E-Class Pada tahun 1993 muncul versi facelift besar atau yang disebut juga dengan istilah bodi baru dengan perbedaan berupa bentuk lampu depan, kap mesin, bagasi, body moulding serta gril depan. Bersamaan dengan munculnya bodi baru, Mercedes-Benz juga menggaluarkan E220 sampai akhir 1996. Untuk versi termahalnya atau E320 muncul pada akhir 1993 sampai 1995. Pada tahun 1995 muncul E320 Masterpiece yang merupakan perubahan dari E320 biasa. Perubahannya antara lain setir kayu, laci di konsol tengah, krey samping, sertifikat dan jam tangan MasterPiece. E320 Masterpiece ini tersedia dengan pilihan transmisi manual maupun otomatis dan muncul sampai tahun 1996 saja. Selain itu, terdapat tambahan fitur berupa 2 SRS Airbag, electric tilt steering, electric rear tray dan jok depan elektrik untuk tipe dengan itu, sejak 1994 Mercedes-Benz menyederhanakan nomenklatur penamaan mobil-mobilnya. Dimulai dari generasi baru C-Class W202, W124 kemudian mendapatkan nama baru sebagai Mercedes-Benz E-Class. E-Class sendiri diambil dari nama Einspritzmotor yang artinya mesin injeksi. Karena itulah nama tipe mobil ini juga berubah misalkan bila sebelumnya 300E setelah perubahan nomenklatur ini menjadi E300. Selain itu muncul juga E320 Sportline dengan adanya tambahan perbedaan berupa tilt steering, rasio setir yang lebih kecil serta dibungkus kulit, jok kulit semi bucket dan suspensi sportline. Versi limited terakhir ada E320 Masterpiece Sportline dimana merupakan E320 Sportline yang diberi tambahan ala Masterpiece seperti setir kayu, laci di konsol tengah serta sertifikat Masterpiece. Khusus untuk Masterpiece Sportline dan Sportline biasa ini hanya tersedia dengan transmisi matic. Selain sedan 4 pintu dengan sasis pendek, di Indonesia pernah ada varian limosin yang dibuat oleh pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang, Jawa Barat. W124 limo ini juga bukan sembarang limo karena merupakan lisensi resmi dari Carat Duchatelet. Produksi limosin yang menggandeng Starsauto Dinamika Starslimo Kentjana di Jakarta Barat ini menggunakan sasis LWB W124 asli yang belum dilas dan dipasangi mesin sampai pernik interiornya untuk dirakit di Wanaherang. Setelah sasis dan bodinya menyatu, barulah rangka W124 ini dikirim ke bengkel Starsauto Dinamika untuk dipasang pitanti interior. Total hanya ada 75 unit limosin W124 di Indonesia karena kebanyakan unitnya diekspor. Sayangnya nasib produksi limousin W124 ini harus terhenti ditengah jalan karena Carat Duchatelet bangkrut yang diakibatkan oleh kerusuhan di Indonesi yang membuat 2 orang insinyurnya itu, di Indonesia Mercedes-Benz juga menghadirkan varian "spesial" berupa Mercedes-Benz coupe 2 pintu dengan tipe 300CE. Varian ini dirakit di Indonesia antara 1988 sampai sekitar 1992 dan menjadi mobil termahal yang dijual resmi di showroom mobil di Indonesia saat itu. Lebih lanjut ada pada artikel Mercedes-Benz C124 Mercy Boxer ini adalah perawatannya yang tergolong murah dibanding mobil lain sekelasnya. Cara mudahnya, perawatan lebih gampang tipe dengan E depan, tapi lebih murah tipe dengan E belakang. Kenyamananya cukup baik walaupun kurang nyaman dibanding Volvo. Untuk kestabilan dalam berkendara juga cukup baik walau kurang jika dibandingkan BMW. Bentuk bodinya sangat timeless dan aksesorisnya cukup banyak dan cocok dimodifikasi segala tipe walau ada baiknya dibiarkan original. Untuk aliran modifikasinya, ada baiknya mengikuti patokan USDM, EUDM atau Tuner seperti AMG dengan part original karena akan menjaga dan menaikkan pestige serta harganya. Kualitas mobil ini juga tidak main-main karena termasuk mobil dengan kualitas produksi terbaik Mercy Boxer ada pada posisi berkendara yang terasa kurang nyaman walau sudah diatur melalui jok elektrik dan tilt steeringnya. Konsumsi BBM untuk penggunaan dalam kota lebih irit versi 4 silinder dengan mesin kecil karena bisa mencapai 17 walau akselerasi dan tenaganya kurang. Namun untuk urusan keluar kota, versi bermesin besar akan jauh lebih irit dan bahkan bisa mencapai 18 untuk versi E320. Ini dikarenakan berat kosong mobil ini mencapai 1,39 ingin membeli mobil ini sebaiknya tidak perlu tanggung dengan hanya melirik versi mesin kecilnya saja. Akan terasa jauh lebih baik dan nyaman versi mesin besar seperti E320 Sportline atau Masterpiece. Karena itu, biasanya harga versi mesin besar seperti 300E dan E320 harganya bisa 2 kali lipat dibanding W124 bermesin kecil seperti 200. Dengan kenyamanan absolut dan prestige serta rasa Mercy yang sangat khas di mobil ini rasanya akan sangat menyenangkan memelihara mobil ini. Spesifikasi Mercedes Benz W124 Mercy Boxer ini adalah sebagai berikut Spesifikasi Mercedes Benz W124 Mercy Boxer Jenis Sedan Tipe W124 Mesin 4 silinder 2000cc 4 silinder 2300cc 4 silinder 2200cc 6 silinder 3000cc 6 silinder 3200cc Bore X Stroke X mm M102 2000cc X mm M02 2300cc X mm M111 X mm M103 X mm M104 Sistem Bahan Bakar Karburator 200 Bosch Jetronic xxxE Electric injeksi + harness Exxx Transmisi Manual 5 Speed Otomatis 4 Speed triptonic Wheelbase mm Panjang mm Lebar mm Tinggi mm Salah satu komponen pada sistem pendingin adalah water pump atau pompa air. Tanpa adanya water pump maka air pendingin tidak dapat bersirkulasi sehingga tidak akan mungkin terjadi pendinginan pada mesin. Jika tidak ada pendinginan tentu saja akan menyebabkan mesin over heating. Fungsi dari water pump atau pompa air sendiri berfungsi untuk memompa air agar air pendingin dapat bersirkulasi pada bagian-bagian mesin melalui water jacket guna untuk melakukan pendinginan water pump atau pompa air berputar sesuai dengan putaran mesin, pompa air ini terletak atau tersambung dengan pulli dibelakang kipas pendingin dan pulli ini terhubung dengan v-belt. Oleh sebab itu putaran dari pompa air sebanding dengan putaran mesin. Mengingat pentingnya kerja dari water pump atau pompa air ini, maka pompa air perlu dirawat dan selalu diperiksa dan anda perlu mengenali kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada water pump atau pompa air. Jika water pump atau pompa air rusak harus segera diperbaiki. Kerusakan pada water pump dan akibatnya Jika water pump atau pompa air ini mengalami kerusakan maka akan menimbulkan masalah pada mesin. Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya bahwa fungsi dari water pump adalah untuk memompa air agar dapat bersirkulasi sehingga jika water pump mengalami kerusakan akan menyebabkan air pendingin tidak dapat bersirkulasi. Ketika air pendingin tidak dapat bersirkulasi maka proses pendinginan menjadi kurang dan dapat menyebabkan over heating. Kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada pompa air atau water pump ini adalah pada komponen kincirnya mengalami karat berkarat sehingga mengakibatkan air pendingin juga akan membawa karat saat disirkulasikan dan karat ini juga dapat menyebar ke bearing, jika bearing berkarat dapat berkemungkinan bearing menjadi macet atau seret sehingga putaran water pump menjadi tersendat-sendat. Selain itu bearing juga dapat menjadi kocak, jika bearing kocak maka akan timbul suara. Masalah yang lain adalah terjadinya kebocoran pada water pump atau pompa air, hal ini dapat disebabkan karena karat yang terjadi pada rumah water pump sehingga menyebabkan kebocoran. Nah setelah anda mengetahui penyebab kerusakan pada water pump dan akibatnya maka anda perlu melakukan perawaatan secara berkala baik dengan melihatnya secara visual dengan melihat apakah adanya kebocoran air pendingin pada rumah water pump atau juga dengan mendengar adakah suara pada mesin pada bagian rumah water pump lalu mengecek apakah terjadi kekocakkan pada bearing water pump atau juga dengan melihat gejala-gejala lain, misalnya nidikator panas mesin menyala karena mengidentifikasikan mesin mengalami over heating dan lain sebagainya. Even though we are aware that engines need fuel to run, that does not mean you can’t make some small changes to help you gain some fuel savings. Keep tires pumped upTires that are underinflated have a higher rolling resistance on the road. This means that with every kilometer traveled, your tires generate more friction and rolling resistance, and hence, will increase fuel consumption. If all your tires are underinflated by 10 psi, this could reduce fuel efficiency by up to 10%. Lose the weight in your bootFor those with a habit of keeping everything and anything in the boot, in addition to emergency spares, think twice when loading up next time. Every extra 50kg your car puts on increases fuel consumption by 2%. Drive with ACDriving with the windows down at speeds faster than 80km/h causes a lot of wind resistance, and costs you a lot more fuel. Contrary to what you may think, in this situation, it’s simply more fuel efficient to drive with the aircon on. Don’t go too fast or too slowWhen cruising down a highway, your engine works hard to overcome wind resistance. You’ll burn up to 15% more fuel at 100 km/h and 25% more at 110 km/h. That might tempt you to drive slow, but if you drive slower than 50 km/h, your engine would drop to a lower gear, thus using up more fuel. In conclusion, a steady 50 – 90 km/h on the highway is best to achieve optimal fuel economy. Remain steady when acceleratingAvoid revving your accelerator to a high revolutions per minute RPM. It’s better for fuel economy, as your engine uses less fuel when it is revolving slower, at a lower RPM. Avoid braking aggressivelySlamming on the brakes increases fuel consumption as you need to accelerate again later. This is especially true if you follow too closely behind the vehicle in front of you. Not to mention, tailgating is dangerous and something to avoid. Cruise in top gearIf you’re driving an automatic car, make use of cruise control to keep your speed constant. And if you’re driving a manual car, maintain a higher gear when appropriate. In each of these instances, your engines go through less revolutions per minute RPM and will reduce your fuel consumption. Practice predictive drivingLook to the road ahead and plan your next move. Instead of slamming on the brakes to a complete stop, try slowing down as you approach the red light. Or when reaching the foot of a hill, start accelerating as you edge closer to it rather than when you approach it. Avoid hard accelerations when moving your car from a complete stop, or climbing a hill as it will increase fuel consumption. Plan your rush hour routeStop-start traffic puts a lot of pressure on your engine, thus burns more fuel. When possible, plan your commute to and from work carefully to help you avoid the worst of peak traffic. Don’t stay idle for longIf you are waiting for something or someone for more than three minutes, turn off your engine. You may not be moving but as long as your engine is on, it’s burning precious fuel. And a final word. Regular car servicing helps maintain your engine’s fuel efficiency. Engine parts work closely in tandem. If poorly maintained, sludge and corrosion will build-up between the parts making it difficult for the engine to work smoothly. This is also why engine oils are important. A good high-performance engine oil, like Mobilℱ can help to reduce friction in the engine, combat sludge and improve fuel economy. If you can’t remember the last time you had your car serviced, it may just be time for you to visit one of our Mobil Workshops. Related articles Vehicle maintenanceRegular car servicing can go a long way towards getting the most out of your car. Travel & safety tipsStay safe on the road and protect yourself and your loved ones, with these tips. Our productsExplore the full line of Mobilℱ products to discover how they can help you get the most out of your vehicles and equipment. Difficulty Easy Estimated time 45 minutes Modern electronic fuel-injection systems are some of the most trouble-free systems in your vehicle. However, if your vehicle has accumulated more than 75,000 miles, there is some routine fuel-injection-system maintenance that should be considered. The two most common car maintenance jobs are fuel-injector cleaning and throttle-body cleaning. Cleaning fuel injectors is generally not a do-it-yourself project, but you can clean the throttle body on your vehicle with common tools and specialized spray cleaners. While throttle-body cleaning is good preventative car maintenance, it should also help engine drivability. In fact, if you've noticed a rough idle, stumbling initial acceleration or even stalling – all when the engine is fully warmed up – a dirty throttle body could be the culprit. Once you look inside a throttle body, you will probably be surprised at the dirt, gum and varnish that have accumulated there over time. Setup Park your vehicle outside in a well-lighted, level area. Because throttle-body cleaners are volatile, we do not recommend doing this job indoors. Locate the throttle body under the hood in the engine compartment. Here are some hints on what to look for The throttle body is located between the air cleaner and the intake manifold of the engine. Most throttle bodies are made of aluminum. The throttle body is connected to the gas pedal of your vehicle with a linkage or flexible cable, which moves the throttle shaft when the gas pedal is depressed. If you're having difficulty locating the throttle body, ask a helper to press the accelerator, with the engine off, so you can see the movement of the throttle shaft. Once you have located your vehicle's throttle body, look at how it is attached to the air-intake tubes. Sometimes throttle bodies are attached with special fasteners called Torx-head screws. If so, you will need Torx bits or Torx screwdrivers to remove these fasteners. More commonly, a flat-blade or Phillips-head screwdriver should do the trick. There may be one or more electrical wires that connect to the throttle body. Do not disturb these; for purposes of this project, you should not need to disconnect any of these terminals. While we always recommend that you follow all appropriate safety precautions for these DIY projects, be extra cautious with this project. Do not smoke when you are working on your vehicle, wear all recommended skin and eye protection and be aware that you are dealing with a flammable spray cleaner. Tools Screwdrivers, Torx bits or Torx screwdrivers or combination or socket wrenches, depending on the fasteners used to connect the throttle body to the intake "plumbing." Toothbrush or small, soft parts-cleaning brush. Note Some auto parts stores sell specific throttle-body cleaning brushes. Some throttle bodies have special coatings that can be marred by hard-bristle brushes. Eye protection. Flashlight. Materials Throttle-body cleaner. This should be available at your auto parts supply store or auto dealership parts department. Do not use carburetor cleaner. Household oil Cotton swabs Paper towels Rubber gloves The job Park your car outside with plenty of space to work around each side of the engine compartment. Step 1 As a safety precaution, disconnect the ground terminal negative of your vehicle's battery. Step 2 Locate and label any small hoses that attach to the throttle body or to the air ducts that you must remove to gain access to the throttle body. You can either use masking tape and mark each hose and coupling, or buy specific labeling tape that helps you remember which hose goes with which nozzle/coupling. Step 3 Remove the air duct that attaches to the throttle body. Be very careful to avoid disconnecting any electrical wires or terminals. The air duct to the throttle body is usually held in place with some type of hose clamp, which can be loosened with a screwdriver, Torx-head wrench, Allen wrench or other hand tool. Sometimes the air duct is pressed into place and can be removed with some gentle twist and pull movements. In some cases, both sides of the throttle body are connected to air ducts by means of hose clamps; in this case, you only need to remove one side to expose the throttle body for cleaning. Step 4 If you are unable to remove the air ducts to expose the throttle body, stop and do not attempt this project. Let a professional technician handle the job. Step 5 Remove just enough air ducting to expose the throttle body. Be careful not to damage any gaskets that may be present. There are many different types of throttle bodies; some even have two throttle blades one may work with the traction-control system. Some recent models even use an electronic throttle control, sometimes called "drive by wire." With all of these differences, though, you will still likely expose a throttle body very similar in appearance to the one shown here. Step 6 If you have not already done so, put on rubber gloves and eye protection. Once the throttle body is exposed, spray the throttle-body cleaner inside the air duct, and use the brushes to gently dislodge the dirt, gum and varnish that are present. Note Be very careful not to let the thin, plastic spray nozzle or anything else! fall into the throttle-body opening. Periodically wipe the residue clean with the paper towels. Step 7 Repeat this process until all the interior surfaces are clean to bare metal. Use the flashlight to get a good look at your progress. Step 8 Before replacing the throttle-body ducts, put a drop of household general-purpose oil on the shafts of the throttle shaft where it enters the throttle body. Use a small cotton swab, and don't overdo it – just a small drop of oil will help keep the throttle blade rotating smoothly. One drop should be fine. Step 9 Use more paper towels to clean up any residue and liquid that may have spilled onto the engine or surrounding components. Step 10 Reinstall the throttle-body ducts, tightening the hose clamps to the same level of tightness as before. In other words, consider how much force you used to loosen the fastener, and try to tighten the same amount. Step 11 Once you have reattached everything and removed any tools or materials from under the hood, reattach the battery and start the engine. You may notice an initial stumble or even an initial rough idle as the cleaner fluid and residue that may have entered the intake manifold are burned off. In the worst cases, you may even notice a whiff of white exhaust smoke. In addition, many times the engine control computer must "relearn" some parameters after a battery is disconnected. This is normal. Step 12 Let the engine idle for a minute or two. Then take your vehicle for a test drive. Depending upon the amount of dirt, gum and varnish that was in your vehicle's throttle body, you may or may not notice a difference in drivability and performance, but remember this is a preventative maintenance effort to improve the long-term reliability of your vehicle. Cleanup Clean and return all of your wrenches and other tools. Properly dispose of the used paper towels and rubber gloves. Store the remaining throttle-body cleaner for another day. Perkembangan zaman membuat teknologi pada mesin mobil makin canggih. Tak lagi menggunakan sekrup penyetel putaran idle, mesin mobil karburator sekarang sudah menggunakan sistem Electronic Fuel Injection EFI yang dilengkapi Idle Speed Control ISC. ISC adalah pengatur elektronik untuk menentukan RPM idle atau langsam. Sistem ini juga punya peran besar dalam pengaturan mesin mobil. Apa sajakah fungsi ISC dan bagian-bagiannya? Simak ulasan berikut. Dilansir Auto2000, Idle Speed Control atau ISC adalah rangkaian elektronik yang bertanggung jawab dalam pengaturan jumlah udara yang melewati idle port saat katup gas dalam posisi tertutup. Sistem ISC digunakan pada mobil-mobil bermesin EFI seperti Toyota Innova dan Toyota Yaris sebagai pengganti sekrup idle speed zaman dulu yang harus diatur secara manual. Dengan adanya komponen tersebut, Anda tak perlu lagi mengatur putaran idle pada mesin. ISC memiliki katup atau valve yang bertanggung jawab untuk membuka dan menutup saluran idle agar jumlah udara yang masuk ke intake dapat dikontrol. Kerja ISC sendiri diatur oleh ECU mesin melalui serangkaian perhitungan sistematis dari berbagai sensor yang berhubungan. Oleh karena itu, pembukaan katup ISC adalah sebuah hal yang bisa diprediksi karena kerjanya berdasarkan hasil perhitungan ECU. Fungsi ISC ISC adalah seperangkat komponen dengan katup yang bisa membuka dan menutup. Buka-tutup katup ISC sangat dibutuhkan oleh pengaturan komponen lain di dalam mesin. Berikut ini fungsi idle speed control yang ternyata tak sekadar mengatur jumlah udara. Kuantitas udara - mengatur banyak sedikitnya udara yang masuk ke intake manifold ketika gas tidak ditekan dan saat katup throttle menutup. Kecepatan mesin - mengatur kecepatan langsam mesin pada saat kondisi AC menyala dan mati. Kecepatan RPM - menyesuaikan kecepatan RPM langsam mesin pada tiap kondisi secara otomatis. Idle up mesin - ISC mengatur idle up mesin yang berhubungan langsung dengan kestabilan kendaraan. Apabila pengaturan idle up salah, maka mesin akan bergetar akibat bebannya makin bertambah. Beban elektrik - ISC meningkatkan putaran mesin ketika beban elektriknya bertambah. Contohnya saat lampu sorot dinyalakan dengan kuat atau ketika pemanas kaca dihidupkan. Putaran mesin - ISC sangat berpengaruh dalam cepat lambatnya putaran mesin. Misalnya ketika ECU membuka katup ISC sehingga putaran mesin meningkat. Biasanya kondisi tersebut terjadi ketika mesin mobil dalam kondisi dingin. Komponen pada sistem ISC Meski bentuknya kecil, ISC adalah bagian dari mesin yang punya banyak sensor lagi di dalamnya. Kalau dibongkar, maka Anda akan menemukan komponen-komponen seperti MAF sensor - komponen yang akan mengirimkan data massa udara sesuai dengan aliran yang terjadi. CKP sensor - bagian ISC yang mengukur kecepatan atau RPM mesin. Informasi mengenai kecepatan ini berfungsi sebagai feedback atas kinerja sistem ISC. TPS sensor - sensor yang mengetahui posisi katup gas untuk menentukan sudut pembukaan katup. Barometric Pressure Sensor - komponen yang mengetahui tekanan udara pada suhu dan ketinggian mobil berada. ECT sensor - bagian yang mendeteksi suhu air mesin pendingin untuk mengetahui tingkat derajatnya. AC Refrigerant Pressure Sensor - sensor yang mengukur tekanan freon AC agar mesin bisa hidup meski ada beban dari kompresor. Idle Air Controller - komponen yang berfungsi sebagai pengontrol dalam perhitungan berbagai data sensor. ISC Valve - aktuator yang akan membuka dan menutup saluran idle berdasarkan perhitungan dari ECU. ISC adalah komponen penting dalam mesin mobil. Tanpa idle speed control, maka mesin tidak akan berfungsi dengan sempurna. Kerusakan pada ISC saja bisa menyebabkan putaran RPM naik-turun tidak stabil, RPM turun saat mobil jalan pelan, atau kendaraan sering mati tiba-tiba saat putaran idling. Jangan lupa untuk selalu service secara berkala. Baca juga Sumber Auto2000

cara setting idle up ac mobil karburator